tulislah keterangan singkat tentang laporan perjalan wisata, minimal 1 paragraf!
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban gustoginting
SORRY FOR LONGPOST
Ziarah Makam di Wilayah Imogiri bersama Academic IndonesiaHari Senin (24/01/2017) saya dengan rombongan Academic Indonesia mengunjungi berbagai makam yang ada di wilayah Imogiri, kabupaten Bantul Yogyakarta.
Tujuan utamanya yaitu untuk studi destinasi wisata ziarah yang ada di Jateng & DIY. Namun, kali ini lebih dikonsentrasikan di wilayah Imogiri yang terdapat beberapa makam.
Makam yang dikunjungi antara lain 1) Makam Giriloyo (Sunan Cirebon) 2) Makam Pajimatan (Raja-raja Mataram Islam) 3) Makam Banyusumurup (Pangeran Pekik) dan 4) Makam Seniman.
Letaknya memang agak berjauhan satu sama lain. Namun karena untuk menyingkat waktu, kami memutuskan untuk mengunjungi dua makam terlebih dahulu untuk observasi, yaitu di Makam Sunan Cirebon dan Makam Raja-Raja Imogiri.
Perjalanan dimulai pada jam 08.00 dari Terminal Giwangan setelah sebelumnya kami sepakat untuk bertemu dengan rombongan lainnya jam 07.30.
Kami langsung menuju Imogiri yang berjarak sekitar 18 kilometer dari kota Yogyakarta. Tempat yang pertama kami singgahi adalah Makam Sunan Cirebon atau lebih dikenal dengan nama Makam Giriloyo.
Kami tiba di makam ini jam 08.45. Makam ini letaknya ada di atas bukit. Makam keluarga Sultan Agung terpisah dengan makam Sunan Cirebon sendiri. Terdapat satu masjid tua di bawah bukit dan satu pendopo untuk tempat istirahat pengunjung.
Masjid tua ini konon juga dibangun saat makam ini mulai ditempati sejumlah keluarga kesultananan Mataram Islam. Makamnya sendiri ada 58 nisan di atas bukit dan ada sejumlah pemakaman warga di sebelah tengah bukit.
Selain itu di sebelah selatan makam ada air terjun Sewu Watu. Sesuai namanya, air terjun ini banyak terdapat struktur batu mulai dari yang besar sampai yang kecil.
Oh ya satu lagi, tangganya lumayan banyak. Tidak kalah dengan makam para Raja Mataram Islam Imogiri. Walaupun agak sempit dan sedikit lebih curam.
Makam ini lokasinya ada di desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Kenapa dikatakan sebagai Makam Sunan Cirebon? Karena di sini terdapat makam menantu Sultan Agung, yaitu Kanjeng Sunan Cirebon V yang memiliki nama kecil Abdul Karim.
Menurut juru kunci setempat, secara ruhaniah Sultan Agung Hanyokrokusumo dimakamkan di sini. Ini dibuktikan dengan adanya nisan batu yang menyendiri (sering disebut dengan Sekaran Sapen). Jadi makam di Pajimatan oleh masyarakat setempat disebut sebagai makam lahiriah dari Sultan Agung. Menarik ya?
Setelah kami menghabiskan waktu lebih dari satu jam, kami bergegas menuju makam Raja-Raja Mataram di Imogiri pada jam 09.30. Setelah sampai di sana kami langsung menuju atas bukit. Tangganya lebar namun tetap saja banyak dan tinggi.
Di sini dimakamkan para Raja beserta selir dari masing-masing Sultan. Terdapat tiga kompleks makam yaitu makam Sultan Agung (Mataram Islam), Kasunanan Surakarta (Solo), dan Kasultanan Yogyakarta.
Apabila ingin masuk ke dalam makam ketiganya, harus memakai pakaian adat Jawa baik laki-laki maupun perempuan. Tidak seperti makam Giriloyo yang cenderung bebas tapi sopan.
Di tempat masuk makam kami menemui beberapa pedagang yang menawarkan minuman tradisional yang dinamakan Wedhang Uwuh. Harganya cukup murah sekitar Rp 10.000,- dan rasa jahenya kuat dan disajikan dengan air hangat. Cukup untuk melepas rasa lelah dan panas di siang hari.
Kesimpulannya dua makam tersebut sangat bagus untuk dijadikan wisata religi mengingat aspek sejarah Islam di selatan Jawa sering dikaitkan dengan tokoh-tokoh tersebut. Adat Jawa yang lebih kental ketimbang makam para Wali di Pantai Utara Jawa (Pantura) juga menjadikan makam-makam tersebut menyimpan keunikannya sendiri.
:D