peristiwa penting dimajapahit pada masa jaya negara
Sejarah
putri5081
Pertanyaan
peristiwa penting dimajapahit pada masa jaya negara
1 Jawaban
-
1. Jawaban Nastasyafelina
Peristiwa Ranggalawe (1295)
Pemberonatakan di Kerajaan Majapahit yang pertama tercatat adalah pemberontakan atau kadang disebut juga peristiwa Ranggalawe berlangsung pada tahun saka kuda-bhumi-paksaning-wong, 1217 (1295 Masehi).
Pemberontakan (perlawanan) Ranggalawe ini dipicu oleh kekecewaaan atas pengangkatan Nambi menjadi patih kerajaan Majapahit. Ranggalawe menggap bahwa pengangkatan Nimbi sebagai seorang patih tidak tepat, dia menganggap bahwa yang lebih tempat untuk menjadi seorang patih Kerajaan Majaphit adalah Lembu Sora atau dirinya (Ranggalawe).
Kemarahan Ranggalawe sempat bisa diatasi oleh Lembu Sora, Lembu Sora memberikan nasehat kepada Ranggalawe supaya segera pulang ke Tuban untuk berunding dengan ayahnya. Ranggalawe akhirnya menuruti saran Lembu Sora untuk pulang ke Tuban. Sementara itu tentara Majapahit sudah dipersiapkan untuk bergerak ke Tuban.
Sesapainya di Tuban Wiraraja mendengar permasalahan yang terjadi pada anaknya itu dan ia menyarankan untuk setia kepada Sri Baginda. Sikap ksatria dan tanggungjawab terhada apa yang telah dilakukannya, maka pada saat itu Ranggalawe memutuskan melawan pasukan kerajaan Majapahit.
Dalam pertempuran dengan pasukan kerajaan Majapahit Ranggalawe harus kehilangan nyawanya ditangan Mahisa Anabrang ketika bertarung di sungai Tambak Beras. Lembu Sora yang menyaksikan pertarungan tersbeut akhirnya merasa kasian kepada Ranggalawe dan akhirnya dia menusukan tombak dari belakang kepada Anabrang.
Peristiwa Lembu Sora (1301)
Pemberontakan Lembu Sora adalah Pemberontakan di Kerajaan Majapahit yang terjadi pada tahun 1301 masehi pada masa pemerintahan Sri Kertarajasa. Alasan terjadinya pemberontakan Lembu Sora ialah, karena berlarutnya kejadian Lembu Sora yang menusuk Mahisa Anabrang.
Dibalik terjadinya pemberontakan Lembu Sora terdapat seorang tokoh yang oleh pengerang Pararaton dikisahkan bernama Mahapati, dia adalah seorang yang memiliki watak ambisius dan ingin menjadi patih Majapahit.
Berkata kecerdikannya Mahapati berhasil menyebarkan berita tentang kematian Mahisa Anabrang yang ditusuk dari belakang oleh Lembu Sora, berita yang disampaikan oleh Mahapati ini akhirnya membuat kalangan pejabat istana bersifat dingin kepada sang Prabhu.
Melihat keadaan yang demikian Mahapati mendekati Sang Prabhu dan menceritakan kejadian tentang kematian Mahisa Anabrang yang sebenarnya, selain kepada Sang Prabhu Mahapati juga menceritakan kepada Mahisa Taruna (anak Mahisa Anabrang) tentang kematian ayahnya.
Melihat keadaan yang semakin berpihak kepadanya Mahapati berhasil memutar balikan informasi dari Sang Prabhu untuk Lembu Sora maupun dari Lembu Sora untuk Sang Prabhu. Mahapati pada saat itu menginformasikan kepada Sang Prabhu bahwa Lembu Sora dan para pengikutnya telah siap untuk mengadakan pemberontakan. Sang Prabhu percaya kepada berita dari Mahapati.
Oleh karena itu tentara dipersiapkan untuk menghadang Lembu Sora dan para pengikutnya. Ketika Lembu Sora datang bersama pengikutnya, diberitahukan bahwa Sang Prabhu tidak bersedia untuk menemuinya. Tentara Majapahit yang sudah dipersiapkan segera menyerbunya, Lembu Sora dan para pengikutnya Juru Demung dan Gajah Biru berturut-turut gugur dalam pertempuran tersebut.
Peristiwa Nambi (1316)
Pemberontakan di Kerajaan Majapahit selanjutnya adalah Pemberontakan Nambi yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Jayanagara,Nenarakretagama menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Sri Jayanagara terjadi pemberintakan Nambi. Nambi berhasil dibinasakan pada tahun saka dengan candrasankalamukti-guna-paksa-rupa, 1238 (1316 masehi).
Pada tahun 1316 Mahapati mengincar kedudukan sebagai seorang patih Majapahit, dia berusaha mendekati Nambi dan mengatakan bahwa Sri Jayanagara tidak senang kepada Nambi. Demi menghindari sengketa Nambi meminta izin kepada Sang Prabhu untuk kembali ke Lumajang dengan alasan bahwa ayahnya Sang Pranaraja sedang sakit.
Dengan izin Sang Prabhu akhirnya Nambi berangkat pulang ke Lumajang, sampai di Ganding Nambi di jemput oleh utusan Pranaraja yang mengatakan bahwa Pranaraja sakit keras. Setibanya di Lumajang ternyata Pranaraja telah mengkat. Berita kematian Pranaraja akhirnya sampai ke Majapahit.
Sebagai tanda bela sungkawa akhirnya Sri jayanagara mengutus beberapa orang untuk ke Lumajang yang dipimpin oleh Mahapati. Mahapti memberikan nasehat kepada Nambi untuk memperpanjang cutinya, dan akhirnya Nambi sendiri setuju dengan usulan Mahapati.
Sesampainya di Majapahit Mahapati memberikan laporan kepada Sang Prabhu bahwa Nambi segan kembali ke Majapahit. Mahapati juga menceritakan kalau Nimbi sedang mempersiapakn perlawanan kepada Sang Prabhu.