apakah menelan ludah saat berpuasa merupakan hal yang membatalkan puasa ?
B. Arab
ubed19
Pertanyaan
apakah menelan ludah saat berpuasa merupakan hal yang membatalkan puasa ?
2 Jawaban
-
1. Jawaban stfana
menurut saya tidak,
Hal ini katakan oleh imam An-Nawawi sebagai ijma’ (kesepakatan ulama), beliau berkata,
ابتلاع الريق لا يفطر بالإجماع
“Menelan air ludah tidak membatalkan puasa secara ijma’”[1]
Tidak bisa diipungkiri bahwa menahan diri agar tidak menelan air ludah adalah hal yang sulit karena terkadang manusia otomatis menelan ludah mereka. Dan agama Islam tidaklah diturunkan untuk memberatkan manusia.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
“Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (Al-Hajj :78)
Allah Ta’ala juga berfirman,
يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (AL-Baqarah: 185)
Ibnu Qudamah rahimahullahberkata,
وما لا يمكن التحرز منه كابتلاع الريق لا يفطر، لأن اتقاء ذلك يشق
“Apa yang tidak mungkin menjaga diri darinya misalnya menelan ludah maka tidak membatalkan puasa, karena menjaga hal ini bisa memberatkan”[2]
Demikian juga fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
ابتلاع الصائم ريقه لا يفسد صومه ولو كثر ذلك وتتابع في المسجد وغيره، ولكن إذا كان بلغما غليظا كالنخاعة فلا تبلعه، بل أبصقه في منديل ونحوه إذا كنت في المسجد.
Menelan ludah tidak membatalkan puasa, meskipun banyak atau sering dilakukan ketika di masjid dan tempat-tempat lainnya. Akan tetapi, jika berupa dahak yang kental maka sebaiknya tidak ditelan, tetapi keluarkan (diludahkan) di saputangan atau sejenisnya (tissue) jika di masjid.[3] -
2. Jawaban Latifatunlala
Tidak batal.
Hal ini katakan oleh imam An-Nawawi sebagai ijma’ (kesepakatan ulama), beliau berkata,
ابتلاع الريق لا يفطر بالإجماع
“Menelan air ludah tidak membatalkan puasa secara ijma’”
soalnya gx menelan ludah adalah hal yg sulit dilakukan manusia. di ludah jg soalny terdapat enzim yg penting